cnbcindonesia.com/…/kebakaran-kilang-pertamina-cilacap-berakhir-api-sudah-padam
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Pertamina (Persero) kembali mengalami insiden buruk. Pada Jumat malam (11/06/2021) telah terjadi kebakaran di Kilang Cilacap, Jawa Tengah, yang dioperasikan PT Kilang Pertamina Internasional, Refinery & Petrochemical Subholding Pertamina. Kebakaran tepatnya terjadi pada satu unit tangki penyimpanan benzene, salah satu produk petrokimia dari unit Kilang Paraxylene Cilacap (KPC).
Kejadian ini tidak berselang lama dari kebakaran Kilang Balongan, Indramayu, Jawa Barat, pada 29 Maret 2021.
Kebakaran kilang yang berulang kali ini menjadi perhatian Komisi VII DPR RI. Dalam Rapat Kerja dengan Menteri ESDM dan Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Senin (14/06/2021), sejumlah anggota DPR mempertanyakan insiden ini.
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS Nurhasan Zaidi menilai, kebakaran kilang yang terjadi secara beruntun di Kalimantan (Balikpapan), Balongan, dan terakhir di Cilacap seolah hanya dianggap angin lalu bagi pemerintah. Dia pun mempertanyakan standar keamanan dari pengoperasian kilang minyak ini.
“Masalah-masalah kebakaran yang beruntun di Kalimantan, Balongan, Cilacap ini kan kayak main-main. Ini benar kebakaran atau bagaimana? kan harusnya standarnya ketat,” ucapnya dalam Rapat Kerja dengan Menteri ESDM, Senin (14/06/2021).
Menurutnya, sebelumnya kejadian kebakaran kilang ini jarang terjadi. Akan tetapi, saat ini malah kerap terjadi dan bahkan beruntun.
“Saya ingat dulu gak pernah dengar kebakaran kilang minyak, kok sekarang ini sering dan berturut-turut,” ujarnya.
Senada dengan rekannya, Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi PKS Mulyanto bahkan meragukan ketahanan energi nasional, apalagi ditambah dengan seringnya kejadian kebakaran kilang.
“Kami merasa, saya khususnya, merasa belum puas soal cadangan energi nasional terkait ketahanan energi nasional, saya nggak yakin tentang ketahanan energi kita hari ini, apalagi baru terjadi kebakaran (kilang),” tuturnya.
Kebakaran kilang ini menurutnya masih bisa berpotensi terjadi di kilang-kilang lainnya.
“Ini bisa berulang lagi pada kilang-kilang yang punya cadangan besar,” ucapnya.
Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai Golkar Dyah Roro Esti pun mengaitkan kebakaran kilang ini dengan darurat energi. Dia mengatakan, Dewan Energi Nasional seharusnya punya peran penting di dalam hal ini.
“Mengenai darurat energi, kemarin kita dengar ada kabar Kilang Cilacap kebakaran, hal-hal kejadian seperti inilah menurut saya di mana DEN ini punya peran penting mengenai darurat energi,” ungkapnya.
Sebelumnya, Pertamina menyampaikan bahwa akhirnya bisa memadamkan api akibat kebakaran tangki di area 39 Kilang Cilacap kemarin, Minggu (13/06/2021).
Hal itu disampaikan Direktur Utama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Djoko Priyono dalam konferensi pers, Minggu siang di Head Office Pertamina RU IV, Jalan MT Haryono, Cilacap.
“Tepat pada hari Minggu, pukul 10.50 WIB, kawan-kawan di Kilang Pertamina Cilacap bisa memadamkan seluruh api yang ada di sekitar tangki area 39. Semua dalam kondisi lancar dan padam,” jelasnya.
Saat ini lanjut Djoko, pihaknya terus melakukan pemantauan, pendinginan (cooling) dengan foam di area tangki, guna memastikan tidak ada lagi titik api baru. “
Menurut Djoko, kebakaran tangki di kilang Cilacap tidak mengakibatkan kendala apa pun terhadap konsumen, baik masyarakat umum maupun konsumen dari kalangan industri Petrokimia.
“Seperti penegasan Ibu Nicke Widyawati selaku Dirut Pertamina, insiden ini sejak awal sama sekali tidak berdampak pada operasional kilang maupun distribusi BBM dan Elpiji. Semua aman,” katanya.
sumber : CNBC Indonesia